Ketahanan air dan sirkulasi udara Kain perahu karet PVC dapat bekerja secara berbeda tergantung pada berbagai faktor, seperti desain kain, kondisi lingkungan eksternal, dan penggunaan.
Kain PVC pada dasarnya tahan air, menjadikannya pilihan ideal untuk perahu karet. Bahannya sendiri dirancang untuk menahan penetrasi air, mencegah kebocoran meskipun terkena air dalam waktu lama. Banyak kain perahu karet PVC memiliki konstruksi dua lapis atau laminasi, yang meningkatkan kedap air. Pelapis tambahan seperti poliuretan (PU) atau poliester dapat diaplikasikan untuk meningkatkan ketahanan terhadap air dan meningkatkan daya tahan.
Dalam kondisi ekstrim, seperti hujan deras atau saat menavigasi gelombang, kain PVC bekerja dengan baik karena ketahanannya terhadap penyerapan air dan kemampuannya melepaskan air dari permukaan, sehingga menjaga struktur internal kapal tetap kering. Seiring waktu, paparan sinar UV dalam waktu lama, air asin, atau bahan kimia (seperti bahan bakar atau minyak) dapat menurunkan lapisan kedap air pada kain. Oleh karena itu, pelapis tahan UV sering diterapkan untuk meningkatkan daya tahan jangka panjang.
PVC adalah bahan tidak berpori, yang berarti secara alami tidak memungkinkan udara atau uap air melewatinya. Akibatnya, bahan ini tidak memiliki kemampuan bernapas yang signifikan dibandingkan dengan beberapa kain lain (seperti nilon atau poliester). Dalam kondisi dingin atau lembab, kurangnya kemampuan bernapas ini dapat menyebabkan penumpukan kondensasi di dalam kapal, terutama jika perbedaan suhu antara bagian dalam kapal dan di luar perahu itu penting. Kelembapan dapat menumpuk di bagian dalam kain atau pada permukaan di dalam perahu, sehingga dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau mempengaruhi peralatan.
Beberapa perahu karet yang dirancang dengan kain PVC mungkin memiliki fitur tambahan seperti ventilasi atau panel bernapas di lokasi strategis untuk mengurangi penumpukan kondensasi dan memungkinkan sirkulasi udara, namun fitur ini terbatas. Dalam kondisi yang lebih hangat dan kering, kurangnya kemampuan bernapas tidak terlalu menjadi masalah. sebuah masalah. Perahu akan tetap kering di dalam dan tidak akan memerangkap banyak kelembapan, sehingga mengurangi ketidaknyamanan. Namun, panas yang berlebihan dapat menyebabkan kain menjadi kaku atau rapuh seiring berjalannya waktu, itulah sebabnya beberapa produsen menerapkan lapisan tahan UV dan tahan panas pada kain.
Paparan air asin dapat menyebabkan kain PVC lama kelamaan rusak jika tidak dibersihkan dan dirawat dengan baik. Garam dapat mempercepat kerusakan lapisan kain, yang dapat berdampak pada kedap air dan daya tahan. Di lingkungan yang panas dan lembab, kemungkinan besar terjadi pengembunan di dalam perahu, dan kurangnya sirkulasi udara dapat menyebabkan lingkungan lembap, terutama jika perahu digunakan. di daerah tropis atau pesisir. Radiasi ultraviolet (UV) dari matahari dapat melemahkan kain dan lapisannya, sehingga berpotensi mengurangi kedap air dan daya tahan. Perawatan tahan UV sering kali diterapkan pada kain untuk mencegah degradasi ini.
Hypalon (polietilen klorosulfonasi) adalah bahan lain yang biasa digunakan untuk perahu karet. Meskipun Hypalon memiliki ketahanan yang unggul terhadap sinar UV, ketahanan terhadap bahan kimia, dan daya tahan jangka panjang yang lebih baik, Hypalon umumnya kurang kedap air dibandingkan PVC dan mungkin lebih menyerap keringat, terutama pada beberapa desain. Namun Hypalon juga lebih mahal dibandingkan PVC. Bahan seperti poliester atau nilon sering digunakan dalam konstruksi perahu karet sebagai bahan dasar, dengan lapisan PVC atau TPU (termoplastik poliuretan) untuk kedap air. Bahan-bahan ini cenderung memiliki kemampuan bernapas yang lebih baik tetapi mungkin tidak menawarkan tingkat kedap air dan daya tahan yang sama dalam kondisi ekstrem seperti PVC.
PVC memiliki kinerja yang sangat baik dalam hal kedap air, menjadikannya bahan yang bagus untuk perahu karet dalam kondisi basah, termasuk lingkungan air asin. Ini secara efektif mencegah air meresap dan menjaga bagian dalam tetap kering. Daya tahan PVC cukup rendah, yang dapat menyebabkan penumpukan kelembapan di dalam kapal dalam kondisi tertentu, terutama di lingkungan lembab atau hangat.
Fitur ventilasi atau lapisan khusus dapat membantu, namun PVC pada dasarnya tidak dapat bernapas. PVC adalah pilihan tepat untuk perahu karet, terutama bagi mereka yang mengutamakan kedap air dan daya tahan dalam kondisi basah. Namun, kerugiannya adalah berkurangnya kemampuan bernapas, yang dapat dikurangi dengan merawat kapal dengan benar dan mempertimbangkan ventilasi dalam desain. Untuk penggunaan di lingkungan yang sangat panas, lembab, atau tropis, tindakan pencegahan tambahan (misalnya, sistem ventilasi atau pelapis) mungkin diperlukan. diperlukan untuk menjamin kenyamanan dan mencegah kondensasi.